Entri Populer

Kamis, 01 November 2012

Rahasia Sukses Dalam Bidang Apapun Yang Anda Kerjakan

 
 
success-failure

Tahukah Anda apa rahasia kesuksesan orang-orang yang Anda kagumi?
Mengapa mereka sedemikian sukses pada bidang yang mereka jalani?

Bisa jadi mereka adalah seorang penemu, pengusaha, atau tokoh yang ahli di bidang tertentu.
Orang tersebut bisa jadi seorang penulis favorit Anda, tokoh masyarakat yang Anda kagumi, atau musisi yang Anda sukai.
Apapun profesi mereka, kita tentu ingin mencapai kesuksesan yang sama.
Lantas bagaimana mereka mencapai itu semua?
Dalam artikel ini, Anda akan menemukan jawabannya.


Sukses Adalah Proses Mencoba

Jika Anda tanya kepada orang-orang yang sukses kapan mereka berhasil, maka jawabannya bermacam-macam. Ada yang berhasil setelah 5 tahun, ada yang sepuluh tahun. Tak jarang Anda mungkin menemukan orang yang sukses setelah mencoba 30 tahun.
Ya, kesuksesan pada dasarnya adalah proses mencoba dan terus mencoba sampai akhirnya salah satu percobaan Anda mencapai keberhasilan.
Thomas Alva Edison melakukan percobaan ribuan kali sebelum berhasil menemukan bahan yang tepat untuk filamen lampu pijar.
Asisten yang membantunya sampai putus asa karena mereka telah gagal ribuan kali. Namun Edison menenangkannya dengan mengatakan, “Kita tidak gagal, melainkan kita semakin dekat menemukan bahan yang tepat untuk lampu pijar ini.”

Sukses Adalah Rangkaian Kegagalan

Ketika Anda mencoba sesuatu, maka ada dua kemungkinan hasil yang bisa Anda dapatkan. Anda bisa sukses sama halnya dengan Anda bisa gagal.
Karenanya jangan ragu untuk mencoba dan kemudian gagal. Sebab, kegagalan demi kegagalan sebenarnya proses untuk mencapai kesuksesan itu sendiri.
Sementara jika Anda tidak mencoba, maka meskipun Anda tidak akan gagal, namun Anda pun tidak akan sukses.
Coba tanyakan kepada seorang yang ahli membuat kue.
Bagaimana pengalamannya ketika sedang belajar dulu. Apakah dia langsung berhasil pada kesempatan pertama?
Hampir pasti jawabannya tidak.
Kue pertama yang dibuat mungkin terlalu keras, kue berikutnya terlalu lembut, kue berikutnya lagi memiliki rasa yang aneh. Walaupun demikian, seorang tukang kue yang hebat tidak akan berhenti. Dia akan terus mencoba dan terus gagal.
Setiap proses kegagalan memberikan sebuah pelajaran apa yang harus diperbaiki.
Sampai tibalah saat di mana dia membuat kue dengan sempurna. Kue terbaik dengan tekstur paling pas dan rasa paling nikmat. Setelah itu, membuat kue yang sempurna menjadi demikian mudah baginya.
Kita yang melihatnya sukses mungkin berpikir, betapa mudahnya orang tersebut melakukan hal itu. Namun kita sering lupa bahwa dia bisa melakukan itu dengan mudah setelah berkali-kali gagal.

Rahasia Untuk Sukses: Berani Gagal

Lantas apa rahasia sukses yang kita bahas di awal artikel ini?
Jawabnya adalah berani gagal.
Ya. Orang yang sukses adalah orang yang telah melewati rangkaian kegagalan. Kegagalan tidak membuat mereka berputus asa.
Kegagalan membantu mereka menghargai perlunya kerja keras.
Kegagalan membuat mereka berpikir apa yang salah dari proses sebelumnya.
Kegagalan memaksa mereka mencari cara terbaik untuk melakukan sesuatu.
Kegagalan membantu mereka menyempurnakan sebuah karya.
Kegagalan adalah resep kesuksesan mereka.
Jadi fokuslah dengan apa yang Anda kerjakan saat ini. Lakukan dengan sungguh-sungguh. Meskipun Anda gagal, jangan pernah takut mencoba. Bangkitlah kembali dan ulangi yang Anda lakukan. Namun kali ini, coba lakukan dengan lebih baik.
Jangan pedulikan orang yang menertawakan, mencemooh, dan menganggap Anda bodoh karena melakukan sesuatu dan terus gagal. Mereka tidak tahu bahwa Anda sedang melangkah menuju kesuksesan. Anda tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengurus komentar orang lain.
Lakukan apa yang menurut Anda memang perlu dilakukan. Jangan lupa berdoa dan memohon pertolongan pada Allah agar Anda dibantu untuk memberi karya yang baik dan bermanfaat.
Ingat, kesuksesan hanya untuk orang yang berani.
Orang yang berani untuk meraih kesuksesan sekaligus berani menjalani kegagalan.
Orang yang berani untuk mencoba meskipun dia berpeluang gagal.
Sebab, jika Anda tidak pernah mencoba, jangan pernah berharap Anda akan berhasil.
Beranilah gagal, dan raihlah kesuksesan di bidang Anda masing-masing.

Sabtu, 20 Oktober 2012

PENDIDIKAN KARAKTER, SUATU KEHARUSAN








PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER

Tulisan ini merupakan posting tamu dari sahabat guru online saya "Mohammad Noer", yaitu bapak Djohan Yoga. Beliau aktif di bidang pendidikan dan merupakan Instruktur Internasional untuk wilayah Asia dalam bidang Pendidikan Karakter dari Thomas Lickona dan metode Mind Map dari Tony Buzan.

Puas, begitulah jawaban spontan dari salah satu pembunuh Deni Januar pada saat ditanya oleh Mendikbud M. Nuh.
Bukan hanya sekali tapi dua kali kata puas diucapkannya meskipun yang kedua dilengkapi dengan kata-kata “agak menyesal”.
Kita semua dapat membayangkan betapa hancur leburnya hati Pak Nuh saat mendengar jawaban itu karena secara logika pasti Pak Nuh mengharapkan jawaban “sangat menyesal atau khilaf” yang kemudian disertai pula dengan tangisan atau sikap lainnya untuk mengungkapkan rasa penyesalan yang mendalam.
Hal yang relatif sama juga terjadi  beberapa waktu yang lalu, saat para siswa yang melakukan perundungan (bullying) terhadap yuniornya juga tidak menunjukkan rasa penyesalan sedikitpun sehingga membuat polisi yang memeriksa mereka marah dan terpaksa melakukan penahanan.


Akademis vs Karakter
Inilah produk dari pendidikan yang selama ini hanya dipusatkan pada sisi akademis dan kurang memperhatikan sisi karakter. Semua pihak seolah hanya ingin mengejar nilai, rangking atau medali Olimpiade sementara proses pembentukan karakter yang sesungguhnya jauh lebih penting dari prestasi akademis terabaikan.
Akibatnya siswa hanya tumbuh menjadi orang yang pintar tapi tidak berkarakter dan ini sangat berbahaya ketika mereka berada di masyarakat. Dengan hanya berbekal kepintaran tanpa ada karakter yang mengendalikannya, tidaklah mengherankan semakin banyaknya terjadi tawuran dan perundungan di sekolah serta semakin masif dan sistematiknya korupsi dan manipulasi diberbagai bidang kehidupan.

Dua Tujuan Pendidikan
Seperti yang diucapkan oleh Bapak Pendidikan Karakter Dunia, Prof. Thomas Lickona bahwa pendidikan selalu mempunyai 2 tujuan yaitu membantu orang untuk menjadi pintar (smart) sekaligus juga untuk menjadi baik (good).
Oleh karena itulah Prof. Lickona menambahkan Respect (hormat) sebagai R yang ke-4 dan Responsibility (tanggung jawab) sebagai R yang ke-5 ke dalam 3R yang selama ini kita kenal yaitu : Reading (membaca), wRiting (menulis) dan aRithmatic (menghitung).
3R yang pertama adalah untuk membuat siswa menjadi pintar sedangkan 2R yang terakhir adalah untuk membuat siswa menjadi baik.
Ketimpangan antara materi akademis dengan karakter sudah disadari oleh banyak pihak. Namun sejak Pak Nuh menjadi Mendikbud perhatian terhadap karakter ini menjadi prioritas utama.
Terhitung tahun 2010 yang lalu, pendidikan karakter telah dicanangkan untuk dijadikan gerakan nasional di seluruh tingkat pendidikan yaitu PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi. Pendidikan Karakter akan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran, manajemen sekolah dan kegiatan ekstra kurikuler.
Program dari Kemdikbud ini memperoleh dukungan dari semua pihak mulai dari Presiden, Wakil Presiden serta seluruh lapisan masyarakat.




Beberapa Kekeliruan Pelaksanaan Pendidikan Karakter
Namun sangat disayangkan setelah lebih dari 2 tahun ternyata pelaksanaan pendidikan karakter disekolah tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Hal ini disebabkan oleh beberapa kekeliruan seperti:
Pertama, banyak guru yang beranggapan bahwa pendidikan karakter merupakan mapel baru dan berdiri sendiri sehingga banyak menanyakan kurikulum, silabus dan bukunya. Padahal pendidikan karakter bukanlah mapel karena sesungguhnya sudah ada di dalam setiap mapel yang diajarkan saat ini. Oleh karena itu, pendidikan karakter tidak membutuhkan kurikulum, silabus atau buku yang khusus.
Kedua, banyak guru yang beranggapan bahwa pendidikan karakter merupakan pengganti mapel PMP atau Budi Pekerti yang ada dulu. Akibatnya banyak yang mencoba menyamakan metode pembelajaran seperti yang banyak dipakai yaitu metode ceramah dan catat. Padahal pendidikan karakter bukanlah mapel pengganti dan proses pembelajarannya bukan lebih ceramah tapi harus digali secara bersama sama oleh guru dan siswa.
Ketiga, banyak guru yang beranggapan bahwa pendidikan karakter adalah tugas dari guru mapel Agama dan PKn saja serta kalau perlu melibatkan guru BK sekiranya terjadi masalah yang terkait dengan karakter siswa. Padahal pendidikan karakter adalah tugas semua guru dari seluruh mapel, karena setiap mapel yang diajarkan pasti memiliki nilai nilai moral yang akan memberi dampak pada kehidupan orang banyak.
Keempat, banyak guru yang beranggapan bahwa pendidikan karakter hanyalah pelengkap atau tambahan saja sehingga tidak perlu diprioritaskan seperti halnya dengan materi akademis. Padahal  pendidikan karakter adalah inti dari suatu kegiatan pendidikan karena alangkah berbahayanya seorang siswa yang hanya berkembang dalam hal akademis tapi tidak dalam hal karakter.
Kelima, banyak yang beranggapan bahwa pendidikan karakter hanyalah sebuah pengetahuan semata (kognitif) sehingga tidak perlu usaha yang khusus dan terencana. Padahal pendidikan karakter adalah sebuah usaha yang holistik sehingga tidak hanya melibatkan sisi kognitif tapi juga sisi afektif dan psikomotor. Dengan demikian, seorang siswa dapat memahami lalu bisa merasakan dan pada akhirnya mau melakukan nilai-nilai yang dianggap baik.
Kekeliruan-kekeliruan seperti inilah yang telah menghambat pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah. Akibatnya dalam 2 tahun sejak dicanangkan tidak banyak kemajuan yang diperoleh, pendidikan karakter masih tetap berada dalam posisi wacana yang belum dapat dilaksanakan.
Padahal kita semua tahu bahwa pendidikan karakter membutuhkan waktu yang lama dibandingkan materi akademis. Meskipun sudah dilaksanakan dengan sungguh sungguh belum ada yang bisa menjamin tingkat keberhasilannya.

Pendidikan Karakter Memiliki Visi Jangka Panjang
Pendidikan karakter merupakan suatu proyek pendidikan jangka panjang karena sesuai dengan makna dari asal katanya, karakter adalah proses untuk mengukir nilai-nilai yang dianggap baik ke dalam hati sanubari siswa. Oleh karena itu, sekali terukir akan butuh waktu yang lama untuk dapat mengubahnya.
Karakter tidak sama dengan moral, akhlak, norma atau budi pekerti karena karakter langsung digerakkan oleh otak. Karakter seseorang dapat ditunjukkan oleh bagaimana dia bersikap ketika dia tahu tidak ada seorangpun yang melihatnya. Sikap ini akan bersifat otomatis karena langsung digerakkan oleh otak.
Selain itu, faktor yang menghambat pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah adalah beratnya beban kurikulum yang ada saat ini. Dengan banyak jumlah mapel yang ada saat ini dapat dipahami bagaimana sulitnya guru untuk menyediakan waktu untuk pendidikan karakter.


Tiga Peran Seorang Guru
Berbeda dengan materi akademis, dalam mengajarkan pendidikan karakter seorang guru harus memainkan 3 peran sekaligus yaitu: sebagai pemberi perhatian (caregiver), sebagai teladan/panutan (model) dan sebagai pembimbing (mentor).
Sangatlah tidak mudah bagi seorang guru untuk dapat memainkan ketiga peran itu dengan baik sehingga dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan. Masalahnya semakin rumit karena sering kali siswa melihat sesuatu yang berlawanan dengan nilai-nilai baik diajarkan di sekolah. Misalnya saat guru Matematika menekankan pentingnya nilai kejujuran tapi yang dijumpai oleh siswa di masyarakat adalah kebalikkanya yaitu makin maraknya para koruptor dan manipulator menguras uang rakyat.
Namun bagaimanapun juga, saat ini pendidikan karakter adalah satu-satunya solusi yang bisa membawa kita keluar dari masalah yang kita alami saat ini meskipun kita juga sadar bahwa semuanya ini butuh waktu dan usaha yang tidak mudah. Keterlibatan semua guru dari semua mapel adalah kunci utama untuk keberhasilan melaksanakan pendidikan karakter di sekolah.
Guru harus mengajak siswa untuk menggali nilai-nilai baik yang terkandung dalam setiap mapel. Penekanan pada makna dari suatu mapel terhadap kehidupan sehari-hari adalah kunci yang utama.
Dengan memahami makna dari setiap mapel yang diajarkan, seorang siswa dapat memperoleh pemahaman yang utuh dan menyeluruh baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotor sehingga siswa tahu mana yang baik, bisa merasakannya dan pada akhirnya mau melakukannya.

Petunjuk Praktis Pendidikan Karakter Untuk Berbagai Mata Pelajaran
Bisa kita bayangkan bagaimana efektifnya pelaksanaan pendidikan karakter bila guru-guru dari mapel selain Agama dan PKn ikut berperan aktif. Berikut adalah petunjuk praktis untuk guru-guru dari beberapa mapel:
1. Kesenian
mencari nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah lagu serta mempelajari latar belakang penulisan sebuah lagu termasuk juga karakter dari penciptanya. Mempelajari sejarah dari alat-alat musik tradisional serta pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.
2. Bahasa
Mendiskusikan karakter positif maupun negatif dari tokoh yang ada dalam suatu artikel serta mencari nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya sastra (puisi, pantun dll). Untuk bahasa asing, mencari arti/makna dari kata-kata baru khususnya yang terkait dengan nilai-nilai yang positif, selanjutnya siswa bisa diminta membuat karangan yang memuat kata-kata baru itu agar bisa menperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
3. Sosial/IPS
Mendiskusikan karakter dari para raja, ratu atau patih serta pengaruhnya terhadap kehidupan rakyatnya. Mempelajari dampak dari suatu kebijakan ekonomi terhadap masyarakat atau pengaruh sosial dari pemberlakuan sebuah aturan atau hukum.
4. Sains/IPA
Dampak positif dan negatif dari perkembangan sains terhadap manusia seperti timbulnya berbagai macaam penyakit dan lingkungan hidup seperti adanya pencemaran atau kepunahan hewan atau tumbuhan.
5. Matematika
Mengkaji aplikasi konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari serta dampak negatif kalau terjadi penyimpangan atau ketidakjujuran dalam penggunaannya. Beri penekanan terhadap kerugian yang harus ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat.
6. Orkespenjas
Pengaruh positif dari kegiatan olahraga bagi kesehatan serta mendiskusikan karakter positif (berlatih teratur dan disiplin) maupun negatif (doping atau pengaturan skor) dari para olahragawan nasional maupun internasional dalam mencapai prestasi.
7. TIK/Teknologi
Mendiskusikan pengaruh positif maupun negatif dari sebuah teknologi. Khusus untuk teknologi informasi, perlunya pengetahuan tentang Media Literacy untuk mencegah efek negatif yang tidak diinginkan. Mempelajari mengenai Cyber-Bullying yang sangat merugikan pihak yang jadi korban.
8. Muatan Lokal
Mendiskusikan perlunya melestarikan bahasa dan budaya daerah serta situs- situs bersejarah yang ada. Mempelajari pengaruh adat istiadat di suatu daerah dalam membentuk karakter orang di sana.




Tak Hanya Pintar, Melainkan Pula Berkarakter
Sebagai penutup perlu ditekankan kembali bahwa tujuan pendidikan bukanlah hanya untuk menjadikan seseorang menjadi pintar tapi juga menjadi baik dan berkarakter.
Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dalam pendidikan harus mau mengubah tujuan yang semula hanya mengejar nilai akademis sekarang harus memprioritaskan pendidikan karakter.
Percayalah untuk membuat seseorang jadi pintar jauh lebih mudah dan cepat dari pada untuk membuat seseorang jadi baik dan berkarakter. Pintar tidaklah cukup tapi harus dilengkapi juga dengan karakter yang baik.

Minggu, 22 April 2012

Cara Berkompromi Dengan Perasaan Perempuan

Dr sahabat & motivatorku : Anne Ahira

Dunia memang penuh dengan anomali kehidupan yang terkadang sulit
dipahami oleh akal. Salah satunya adalah PERASAAN PEREMPUAN.

Perasaan perempuan itu seperti apa sih ?

Lembut, keras, tegas, ragu-ragu, dan berbagai rupa rasa lainnya.
Perasaan peremuan inilah yang menjadi misteri sepanjang zaman.

Sesama perempuan saja kadang-kadang saling sebal karena sangat
sulit memahami perasaan perempuan lainnya. Pertengkaran sering
terjadi hanya karena masalah sepele. Laki-laki pun tidak kalah
bingungnya bila sudah menyangkut masalah perasaan perempuan.

Perempuan begitu memperhatikan hal detil. Ada yang salah sedikit
dengan alisnya atau sepatunya, atau kulitnya menjadi sedikit belang
setelah berenang, dia bisa terus khawatir dan ngomel seharian.

Padahal, bila ditanya pada laki-laki, apakah mereka memperhatikan
apa yang sering diperhatikan perempuan bila ingin menarik perhatian
laki-laki? Apa jawab mereka? Ternyata laki-laki tidak terlalu
perhatian dengan hal yang selama ini menjadi perhatian perempuan. :-)

Satu lagi, perempuan suka pamer. Perasaannya akan berbunga-bunga
beraneka warna kalau sudah dipuja-puji. Oleh karena itu, pakaian
seksi yang terbuka di sana sini pun dipakai demi meraih setitik
pujian. Padahal, banyak laki-laki justru penasaran kalau melihat
wanita manis tapi berbalut pakaian yang tertutup.

Ken Arok bisa tergila-gila dengan Ken Dedes, bukan karena Ken Dedes
berpakaian maha seksi, tapi hanya karena melihat betis Ken Dedes yang
 'sekilas' tertiup angin. Bayangkan, hanya sekilas saja sudah bisa
membuat Ken Arok melakukan begitu banyak hal demi mendapatkan Ken
Dedes. Sementara Ken Dedes bukanlah seorang perawan ketika itu. Dia
adalah istri Tunggul Ametung, dan sedang mengandung anak Tunggul
Ametung.

Perempuan oh perempuan... mereka memang spesial :-)

Banyak laki-laki sering bertanya "Tidak mengerti saya apa maunya,
jadi saya harus gimana?"


Bagaimana cara memahami dan berkompromi dengan perasaan perempuan ?
Simak beberapa tips berikut :

  1. Perempuan suka didengarkan. Jadi kalau dia sedang marah,
    dengarkan saja. Kalau diladeni, tujuh hari tujuh malam, dia tahan
    bertengkar!
  2. Perempuan suka dilembuti. Jangan pernah sekali-kali kasar pada
    perempuan karena perempuan bisa menjadi lebih kasar.
  3. Perempuan suka diberi kejutan-kejutan kecil. Tidak harus memberi
    emas berlian pada sang istri, cukup kecupan mesra di kening tapi
    penuh cinta nan lembut.
  4. Sentuhlah perempuan dengan kasih yang sesungguhnya. Kasih ini
    akan membuat perempuan memberikan cinta yang lebih.
  5. Berikan perhatian setiap saat. Ketika tidur pun sebenarnya
    perempuan ingin diperhatikan. Ketersipuannya menandakan rasa
    senangnya diperhatikan.
  6. Kirim selalu kata-kata mesra nan menggoda. Walau kata-kata
    cinta terasa biasa bagi laki-laki, tapi tidak bagi perempuan. Kata-kata "Aku kangen
    kamu sayang
    ", atau "Sehari tanpa mendengar suaramu, aku bisa gila",
    atau "Hanya kamu yang membuatku tergila-gila", sudah cukup membuat
    hati perempuan melambung ke langit ke tujuh. Menggetarkan relung-relung
    hati dan jiwanya.
Perempuan memang unik dan special. Sayangi dia, dan Anda akan
mendapatkan ribuan kali lipat cintanya. :-)

Selamat Hari Kartini !

Rabu, 11 Januari 2012

First Hand-Second Hand-Third Hand Smoker


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Penasehat Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Hakim Sorimuda Pohan, mengingatkan para ayah perokok agar berhati-hati ketika menggendong anaknya. Apalagi, anaknya yang masih berusia balita. Secara tidak sengaja, sang ayah bisa menularkan penyakit pada anak.
Ia menyebutkan kini ada tiga jenis perokok yang ada. “First hand smoker, second hand smoker dan third hand smoker,” kata Hakim di Jakarta, Rabu (2/11).
Soal perokok aktif dan pasif, menurutnya, itu sudah ‘pustaka’ lama. First hand smoker adalah perokok pertama. Orang ini merokok sehingga memasukkan sendiri racun ke dalam tubuhnya.
Second hand smoker merupakan orang yang menghirup asap rokok. Yang mungkin jarang disadari yakni third hand smoker. Mereka ialah orang yang tidak merokok, tidak menghirup asap rokok tetapi berhubungan langsung dengan perokok. Baginya, ketiga jenis perokok ini memiliki akibat yang sama saja bahayanya.
Ia mencontohkan seorang ayah yang biasa merokok di kantor, ketika pulang langsung menggendong anaknya tanpa terlebih dahulu ganti baju atau cuci muka. Tanpa disadari, ayah tersebut telah menjadikan si anak sebagai third hand smoker.
“Ayah merokok di kantor, pulang tanpa berwudhu, cium si anak. Niatnya si mau sayang, tapi secara tidak sengaja ia malah memberikan racun pada anak,” ujar dia.
Ia menjelaskan, sisa-sisa nikotin bisa saja masih menempel di wajah atau baju ayah. Racun itu akan menguap dan terhirup melalui udara. “Ya seperti orang yang merokok kan nafasnya juga bau rokok,” katanya.
Jika kebetulan si anak mempunyai penyakit bawaan asma, dengan udara yang kotor, maka asma akan sulit disembuhkan. “Jadi kalau anak asma dan nggak sembuh-sembuh, cek saja siapa yang bawa racun ke rumah,” ujarnya sambil tersenyum.